Schroders Indonesia Lepas Unit Bisnis

Schroders Indonesia Lepas Unit Bisnis

Schroders sedang mempertimbangkan untuk menjual bisnisnya di Indonesia. Perusahaan manajer investasi global yang berbasis di Inggris ini ingin keluar dari pasar berskala kecil di bawah kepemimpinan CEO baru mereka. Menurut Reuters, CEO Schroders Richard Oldfield yang baru menjabat bulan lalu mendorong rencana ini. Mereka akan merampingkan unit-unit yang kurang baik performanya untuk memperbaiki kinerja setelah pendapatan yang mengecewakan. Saham perusahaan ini bahkan mencapai level terendah dalam 11 tahun.

“Kami sedang berdiskusi dengan mitra potensial untuk tetap memberikan layanan terbaik kepada klien kami,” ujar juru bicara Schroders Indonesia. Mereka tidak mau berkomentar lebih lanjut mengenai spekulasi pasar. Schroders telah menunjuk UBS sebagai penasihat untuk kemungkinan penjualan unit di Indonesia, menurut sumber Reuters. Beberapa perusahaan, termasuk HSBC, Allianz, dan BNI, telah menunjukkan minat. Namun, UBS dan HSBC menolak berkomentar, sementara Allianz Global Investors belum memberikan tanggapan.

“BNI terbuka terhadap opsi untuk memperkuat grup bisnis,” kata Sekretaris Perusahaan BNI tanpa memberikan komentar spesifik. Valuasi unit Indonesia milik Schroders masih belum pasti. Rencana ini muncul setelah perjuangan selama tiga dekade untuk mengembangkan bisnis di Indonesia. Investor diperkirakan akan menuntut perubahan strategi, dengan tekanan penjualan saham Schroders tahun ini.

Schroders Indonesia mengelola aset sekitar US$4 miliar, yang merupakan 1,6% dari total aset mereka di wilayah Asia-Pasifik, pasar terbesar kedua perusahaan dalam hal aset yang dikelola.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *