Asosiasi Industri Besi dan Baja Indonesia (IISIA) mengeluarkan peringatan tentang dampak negatif dari dumping baja dari Cina terhadap industri baja dalam negeri. Jika tidak segera ditangani oleh pemerintah, praktik dumping tersebut dapat menghancurkan industri baja di Indonesia. Direktur Eksekutif IISIA, Widodo Setiadharmaji, menyatakan bahwa impor produk baja dari Cina telah menjadi ancaman serius bagi industri baja nasional. Dengan jumlah impor yang terus meningkat, ia khawatir produsen baja lokal tidak akan bisa menikmati pertumbuhan pasar domestik yang seharusnya menjadi milik mereka.
Menurut Widodo, saat ini tingkat utilisasi kapasitas produksi baja nasional masih rendah, beberapa segmen bahkan berada di bawah 60 persen, bahkan ada yang kurang dari 30 persen. Hal ini jauh dari kondisi ideal utilisasi kapasitas sekitar 80 persen yang diperlukan agar produsen baja dapat beroperasi secara efisien dan menghasilkan keuntungan. Jika tidak ada langkah perlindungan yang cepat dari pemerintah, industri baja nasional diprediksi akan mengalami kebangkrutan.
IISIA mencatat bahwa impor baja dari Cina telah meningkat sebesar 34 persen pada semester I 2024, dari 2,23 juta ton menjadi 2,98 juta ton. Jika tidak ada tindakan perlindungan yang diambil, angka tersebut diprediksi akan terus meningkat. Hal ini dapat menjadi bencana bagi industri baja nasional. Permintaan baja dalam negeri terus tumbuh seiring dengan pertumbuhan ekonomi, namun kehadiran produk baja murah dari Cina membuat harga pasar terganggu.
Widodo meyakini bahwa permintaan produk baja nasional akan terus tumbuh sebesar 5,7 persen sesuai perkiraan sebelumnya. Namun, survei internal IISIA menunjukkan bahwa produsen baja nasional mengalami kesulitan dalam menjual produk mereka. Beberapa perusahaan bahkan melaporkan kehilangan pangsa pasar hingga lebih dari 20 persen, bahkan ada yang tidak bisa melakukan penjualan sama sekali.
Tidak hanya itu, produk baja murah dari Cina juga merusak harga pasar domestik. Hal ini membuat produsen baja lokal semakin kesulitan bersaing. Untuk itu, langkah-langkah perlindungan yang cepat dan tepat dari pemerintah sangat diperlukan untuk mencegah kerugian yang lebih besar bagi industri baja nasional. Menjadi penting bagi pemerintah untuk segera bertindak agar industri baja dalam negeri dapat terlindungi dan tetap berkembang.