Mengungkap Potensi Ekonomi Kaltim Melalui Aktivitas IKN yang Menggembirakan
Aktivitas konstruksi di Ibu Kota Nusantara (IKN) telah memberikan dampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim). Pada triwulan II-2024 dibandingkan dengan triwulan II-2023, pertumbuhan ekonomi Kaltim mencapai 5,85 persen. Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kaltim, Yusniar Juliana, menyatakan bahwa capaian fisik pembangunan di IKN mengalami percepatan, dengan pencapaian pembangunan batch-1 IKN mencapai 88 persen hingga bulan Juni. Sedangkan untuk batch-2 yang meliputi hunian bagi Aparatur Sipil Negara (ASN), TNI, dan Polri, pencapaiannya mencapai 46,71 persen, dan untuk pembangunan batch-3 yang mencakup penataan ruang hijau dan kelengkapan sumbu kebangsaan, pencapaiannya mencapai 8,61 persen.
Salah satu faktor lain yang mendukung pertumbuhan ekonomi Kaltim adalah permintaan batu bara di pasar global yang masih tinggi. Hal ini dipicu oleh berbagai faktor, termasuk penurunan produksi batu bara domestik China pada semester 1-2024 sebesar 1,7 persen. Penurunan produksi ini disebabkan oleh penetapan “top safety regulation” pada bulan Maret-Mei, sehingga impor batu bara oleh China meningkat 12,6 persen pada semester 1, termasuk impor dari Kaltim, karena kebutuhan energi di China tetap tinggi.
Yusniar menjelaskan bahwa pertumbuhan ekonomi Kaltim sebesar 5,85 persen (y-on-y) ini, didorong oleh pertumbuhan tertinggi dalam lapangan usaha administrasi pemerintahan, pertahanan, dan jaminan sosial hingga mencapai 25,5 persen dari sisi produksi. Sementara itu, dari sisi pengeluaran, komponen pengeluaran konsumsi pemerintah mengalami pertumbuhan tertinggi sebesar 26,18 persen.
Pertumbuhan ekonomi Kaltim pada triwulan II-2024 dibandingkan dengan triwulan sebelumnya juga menunjukkan kenaikan sebesar 1,67 persen. Dari sisi produksi, lapangan usaha administrasi pemerintahan, pertahanan, dan jaminan sosial tumbuh tertinggi sebesar 24,09 persen, sedangkan dari sisi pengeluaran, komponen pengeluaran konsumsi pemerintah tumbuh tertinggi sebesar 88,37 persen.
Pertumbuhan ekonomi yang positif terjadi di semua provinsi di Pulau Kalimantan pada triwulan II-2024 secara year-on-year. Provinsi Kaltim memberikan kontribusi tertinggi pada nilai tambah regional Kalimantan sebesar 47,77 persen. Berdasarkan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku, ekonomi Kaltim mencapai Rp214,64 triliun, sedangkan PDRB atas dasar harga konstan mencapai Rp141,34 triliun.
Secara kumulatif, ekonomi Kaltim pada semester I-2024 tumbuh sebesar 6,54 persen dibandingkan dengan semester I-2023. Yusniar menekankan bahwa pertumbuhan ekonomi yang signifikan ini menunjukkan potensi dan daya saing ekonomi Kaltim di tingkat regional maupun nasional. Dengan adanya berbagai proyek pembangunan seperti IKN, diharapkan pertumbuhan ekonomi Kaltim dapat terus meningkat dan memberikan manfaat yang lebih luas bagi masyarakat dan perekonomian Indonesia secara keseluruhan.