Pertamina Sumbang Pajak Terbesar Senilai Rp 304 Triliun
PT Pertamina (Persero) telah mencatatkan diri sebagai BUMN penyumbang pajak terbesar ke negara, menunjukkan kinerja perusahaan yang terus membaik dari tahun ke tahun. Wakil Direktur Utama Pertamina, Wiko Migantoro, dengan bangga menyampaikan bahwa setoran pajak menjadi kontribusi utama perusahaan kepada negara. Dari total setoran ke negara, sebanyak 74 persen merupakan komponen pajak.
“Dengan konsistensi yang kami tunjukkan, kami berhasil menyetor pajak sebesar Rp 304 triliun pada tahun 2023, bersama dengan dividen, PNBP, dan signature bonus. Hal ini menjadikan kami sebagai BUMN penyumbang pajak terbesar di Indonesia,” ujar Wiko dalam Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi VI DPR RI.
Tren setoran pajak Pertamina terus meningkat setiap tahunnya. Pada tahun 2021, pajak menyumbang 70 persen dari total kontribusi perusahaan sebesar Rp 167,7 triliun. Angka ini meningkat menjadi 71 persen dari Rp 307,2 triliun pada tahun 2022, dan mencapai 74 persen dari total Rp 304,7 triliun pada tahun 2023.
Selain kontribusi pajak yang besar, Pertamina juga menjadi BUMN dengan belanja produk dalam negeri terbesar, mencapai Rp 374 triliun. Belanja ini memberikan dampak ekonomi yang signifikan hingga Rp 1.900 triliun dan melibatkan 4,1 juta tenaga kerja.
“Belanja produk dalam negeri ini tidak hanya memberikan manfaat ekonomi, tetapi juga melibatkan banyak pekerja lokal sebanyak 4,1 juta orang. Estimasi efek pengganda dari belanja domestik ini mencapai Rp 1.900 triliun,” tambah Wiko.
Pertamina juga berhasil mencatatkan laba bersih sebesar USD 2,66 miliar atau sekitar Rp 42,1 triliun hingga Oktober 2024, dengan pendapatan mencapai USD 62,5 miliar dalam periode Januari–Oktober 2024. Kinerja positif ini didorong oleh pendapatan yang terus meningkat dari waktu ke waktu.
“Hingga Oktober 2024, kami berhasil membukukan laba bersih sebesar USD 2,66 miliar dengan pendapatan sebesar USD 62,5 miliar. Kami terus berupaya untuk meningkatkan kinerja perusahaan demi keberlanjutan bisnis kami,” ungkap Wiko dalam Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi VI DPR RI.
Meskipun laba bersih Pertamina sedikit menurun pada tahun 2023 dibandingkan dengan tahun sebelumnya, namun perusahaan tetap berhasil mencatatkan kinerja yang solid. Pada tahun 2022, laba bersih mencapai USD 3,81 miliar dengan pendapatan USD 84,9 miliar, sementara pada tahun 2023, laba bersih mencapai USD 4,4 miliar meskipun pendapatan sedikit menurun menjadi USD 75,8 miliar.
Dengan komitmen yang kuat untuk terus berkontribusi kepada negara, Pertamina terus berusaha untuk meningkatkan kinerja perusahaan serta memberikan manfaat yang lebih besar bagi masyarakat Indonesia. Semoga keberhasilan yang telah dicapai oleh Pertamina dapat terus berlanjut dan memberikan dampak positif bagi pembangunan negara.