Sritex Pailit, Pemerintah Segera Siapkan Insentif dan Kredit Khusus untuk Jaga Industri Padat Karya
Pemerintah segera menyiapkan insentif dan kredit khusus untuk mendukung industri padat karya di tengah kasus pailit PT Sri Rejeki Isman Tbk atau Sritex. Hal ini diumumkan oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto. Keputusan mengenai pemberian insentif dan kredit khusus tersebut diambil setelah Airlangga berkumpul dengan 7 menteri ekonomi di Kabinet Merah Putih.
Airlangga menyatakan bahwa pemerintah akan mengusulkan kredit investasi atau revitalisasi bagi industri padat karya. Meskipun tidak secara langsung menyebut kasus pailit Sritex, Airlangga menegaskan komitmen pemerintah untuk mendukung industri padat karya. Tujuan utamanya adalah agar industri dalam negeri tetap kompetitif dan terlindungi dari berbagai ancaman.
Pemerintah juga akan memberikan insentif khusus, terutama untuk revitalisasi permesinan dalam industri padat karya. Selain itu, pemerintah sedang menyiapkan SKIM untuk kredit investasi, yang teknisnya akan dibahas dengan Kementerian Keuangan dan Bank Himbara.
Airlangga juga menyoroti masalah impor barang ke Indonesia. Kementerian Perindustrian akan mengatur larangan dan pembatasan impor serta harga gas bumi tertentu untuk beberapa sektor industri. Langkah-langkah ini diharapkan dapat melindungi industri dalam negeri dan mendorong pertumbuhan ekonomi.
Dengan adanya insentif dan kredit khusus, diharapkan industri padat karya di Indonesia dapat terus berkembang dan bersaing di pasar global. Komitmen pemerintah dalam mendukung sektor ini menunjukkan keseriusan dalam memperkuat perekonomian negara. Semoga langkah-langkah ini dapat memberikan dampak positif bagi industri padat karya dan pertumbuhan ekonomi Indonesia secara keseluruhan.