UNVR Punya Potensi Laba Mencapai Rp 6,8 Triliun Usia Lepas Bisnis Es Krim
Manajemen PT Unilever Indonesia Tbk. (UNVR) memperkirakan laba bersih perusahaan bisa mencapai Rp6,8 triliun dengan rencana pelepasan unit bisnis es krim ke Magnum Indonesia. Unilever Indonesia telah menandatangani perjanjian pengalihan bisnis es krim dengan PT Magnum Ice Cream Indonesia pada 22 November 2024. Nilai transaksi dari perjanjian tersebut mencapai Rp7 triliun, termasuk aset tetap senilai Rp2,55 triliun, nilai buku bersih, dan nilai persediaan hingga akhir September 2024.
Dalam keterbukaan informasi yang dirilis pekan lalu, manajemen UNVR mengungkapkan bahwa laba bersih perseroan diperkirakan akan bertambah sebesar Rp3,8 triliun setelah transaksi pengalihan unit bisnis es krim. Dengan penambahan ini, laba bersih Unilever Indonesia berpotensi mencapai Rp6,8 triliun setelah transaksi. Hingga akhir September 2024, Unilever Indonesia telah mencatat laba bersih sebesar Rp3 triliun.
Manajemen menyatakan bahwa dalam proforma laporan keuangan, total aset perseroan setelah transaksi diperkirakan akan meningkat sebesar Rp5,6 triliun, dari Rp16,5 triliun menjadi Rp22,2 triliun. Peningkatan ini disebabkan oleh peningkatan kas yang diimbangi dengan penurunan persediaan dan aset tetap dari transaksi.
Namun, liabilitas perseroan diperkirakan akan naik akibat pajak penghasilan badan dan PPN yang timbul dari transaksi. Sementara ekuitas akan mengalami kenaikan karena adanya peningkatan saldo laba yang belum ditentukan penggunaannya.
Bisnis es krim merupakan bagian penting dari pendapatan UNVR, meskipun mengalami penurunan selama periode 2019-2023. Profitabilitas es krim juga terus menurun selama 5 tahun terakhir, dari margin laba bersih 11,1% pada 2019 menjadi 7,2% pada 2023, disebabkan oleh erosi margin kotor.
Meskipun masih memimpin pasar, pangsa pasar bisnis es krim UNVR mengalami penurunan dari 69,2% pada 2019 menjadi 61,9% pada September 2024. Bisnis es krim juga membutuhkan modal tinggi dengan belanja modal sekitar 8% dari penjualan selama lima tahun terakhir, lebih tinggi dari capex UNVR yang hanya sekitar 3%.
Manajemen percaya bahwa potensi pertumbuhan bisnis es krim di masa depan akan lebih baik jika dijalankan di bawah struktur kepemilikan yang berbeda karena karakteristik bisnis es krim yang berbeda dengan bisnis operasional Unilever lainnya.
Dengan penjualan unit bisnis es krim ke Magnum Indonesia, Unilever Indonesia berharap dapat meningkatkan laba bersih dan aset perseroan secara signifikan. Semua ini dilakukan untuk memastikan pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan dan memberikan nilai tambah bagi para pemangku kepentingan perusahaan. Semoga langkah ini membawa kesuksesan bagi Unilever Indonesia di masa depan.