Vietnam Bangun Kereta Cepat dengan Anggaran Rp 1031 T Tanpa Investor Asing

Vietnam Bangun Kereta Cepat dengan Anggaran Rp 1.031 T, Tanpa Investor Asing

Vietnam berencana membangun kereta cepat senilai US$67 miliar atau setara Rp1.031,8 triliun tanpa bantuan asing dan semaksimal mungkin menggunakan pendapatan negara. Proyek ini akan menjadi proyek infrastruktur terbesar di Hanoi.

Menurut Kementerian Transportasi Vietnam, anggaran tahunan yang dibutuhkan untuk proyek tersebut sebesar US$5,6 miliar atau setara Rp86,24 triliun. Proyek ini direncanakan akan dikerjakan selama 12 tahun.

“Dengan semangat kemerdekaan dan kemandirian, Politbiro telah memutuskan untuk tidak bergantung pada negara asing,” kata Wakil Menteri Transportasi Vietnam Nguyen Danh Huy.

Kereta cepat ini akan menghubungkan Hanoi dengan Ho Chi Minh City sepanjang 1.541 kilometer. Kecepatan maksimum yang direncanakan adalah 350 km per jam dan diharapkan selesai pada 2035.

Kementerian menegaskan bahwa biaya pembangunan proyek ini akan diutamakan dengan mengandalkan pendapatan negara secara penuh atau bila perlu menerbitkan surat utang khusus untuk investor domestik. Namun, pemerintah juga mempertimbangkan utang dari asing atau negara lain jika dana yang dimiliki ternyata tidak mencukupi.

Kementerian Keuangan Vietnam mencatat bahwa Hanoi memiliki utang publik yang relatif rendah, yakni 37 persen dari Produk Domestik Bruto hingga akhir 2023. Hal ini disebabkan oleh rencana investasi yang hanya terealisasi seperempat dari proyeksi pada periode 2021-2023.

Vietnam ragu meminta bantuan asing dalam pembiayaan proyek ini karena takut terjerat utang. Namun, para pakar pendanaan infrastruktur menilai akan sulit bagi Hanoi untuk membangun proyek besar ini secara mandiri.

Menurut Bank Dunia, selama dua dekade terakhir, Vietnam telah menghabiskan sekitar 20 persen dari anggaran negara untuk infrastruktur, sebagian besar untuk jalan desa.

Meskipun demikian, pakar infrastruktur asing yang berbasis di Vietnam menyatakan bahwa biaya proyek ini akan menimbulkan keraguan mengenai kelayakannya tanpa dukungan asing.

Dalam hal ini, penting bagi Vietnam untuk mempertimbangkan dengan bijaksana opsi pembiayaan proyek ini agar dapat terwujud tanpa mengorbankan stabilitas keuangan negara.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *