Gaya Santai dengan Slow Fashion: 3 Brand Lokal yang Wajib Kamu Kenal
Dalam beberapa tahun terakhir, dunia fashion global telah mengalami perubahan besar dengan munculnya gerakan slow fashion. Slow fashion adalah kebalikan dari fast fashion yang terlalu fokus pada produksi massal dan konsumsi cepat tanpa memperhatikan dampak sosial dan lingkungan. Di sisi lain, slow fashion menekankan pada kualitas, etika, dan keberlanjutan dalam proses produksi dan distribusi produk. Gerakan ini mendorong penggunaan bahan-bahan ramah lingkungan, praktik kerja yang adil, dan desain yang timeless—agar konsumen dapat memiliki pakaian yang tahan lama, memiliki nilai estetika dan etika yang tinggi.
Di Indonesia, gerakan slow fashion semakin mendapat tempat di hati masyarakat. Kesadaran akan pentingnya menjaga lingkungan dan mendukung ekonomi lokal membuat konsumen lebih selektif dalam memilih produk fashion. Mereka tidak hanya mencari pakaian yang stylish, tetapi juga ingin tahu asal-usul produk dan dampaknya terhadap lingkungan serta masyarakat.
Dengan pemahaman akan pentingnya keberlanjutan dalam industri fashion, brand-brand lokal di Indonesia juga berusaha menjaga warisan budaya dengan mengangkat kain-kain tradisional seperti batik dan tenun, menggunakan teknik pewarnaan alami, dan mempromosikan desain yang menghargai kerajinan tangan. Mereka juga berkomitmen untuk menciptakan lingkungan kerja yang sehat dan adil bagi para pekerja, memastikan bahwa setiap tahap produksi dilakukan dengan integritas dan tanggung jawab.
Berikut adalah beberapa brand lokal yang menjadi pionir dalam gerakan slow fashion di Indonesia, yang tidak hanya menawarkan produk berkualitas tetapi juga berkontribusi pada keberlanjutan dan kesejahteraan komunitas lokal:
1. SukkhaCitta
SukkhaCitta dikenal karena dedikasinya pada keberlanjutan dan pemberdayaan perempuan. Mereka bekerja langsung dengan pengrajin lokal di berbagai daerah di Indonesia untuk menciptakan kain tradisional seperti batik dan tenun. Setiap produk yang dihasilkan oleh SukkhaCitta tidak hanya indah dan berkualitas, tetapi juga membawa cerita dari pembuatnya. Brand ini menggunakan bahan-bahan alami dan teknik pewarnaan yang ramah lingkungan, serta memastikan praktik kerja yang adil bagi para pengrajin. SukkhaCitta juga merupakan brand fashion Indonesia pertama yang memperoleh sertifikasi B-Corp, sebuah pengakuan yang diberikan kepada merek-merek yang mencapai standar sosial dan lingkungan tertinggi.
2. Sejauh Mata Memandang
Sejauh Mata Memandang fokus pada penggunaan kain tradisional Indonesia dengan sentuhan modern. Mereka berkomitmen menanam, melindungi, dan merestorasi pohon di seluruh Indonesia untuk membantu melestarikan lingkungan. Mereka menjanjikan bahwa untuk setiap pakaian yang terjual, satu pohon akan ditanam, dilindungi, atau direstorasi. Merek ini juga menggunakan tekstil daur ulang dari limbah konveksi. Produk-produk pakaian mereka dibuat oleh pengrajin perempuan lokal yang dibayar dengan upah yang adil sebagai bagian dari praktik perdagangan yang adil.
3. Hanenda.idn
Hanenda.idn berasal dari Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Dengan mengintegrasikan desain modern dengan teknik-teknik tradisional, Hanenda.idn bertujuan untuk menciptakan koleksi yang unik, menampilkan berbagai kain tradisional Indonesia seperti batik, ikat, songket, dan tenun. Koleksi kain dari Hanenda.idn sering kali mengisahkan mitos, legenda, dan tradisi lokal, menjadikannya lebih dari sekadar bahan tekstil. Mereka memproduksi pakaian dengan desain sederhana namun elegan, cocok untuk berbagai kesempatan.
Mengadopsi slow fashion bukan hanya tentang memilih produk yang ramah lingkungan, tetapi juga tentang mendukung ekonomi lokal dan praktik kerja yang adil. Brand-brand seperti SukkhaCitta, Sejauh Mata Memandang, dan Hanenda.idn adalah contoh dari bagaimana industri fashion dapat berkembang dengan cara yang lebih berkelanjutan. Dengan memilih produk dari brand-brand ini, konsumen dapat turut serta dalam gerakan yang lebih besar untuk menciptakan masa depan yang lebih baik bagi planet dan masyarakat.