Zialova Batik, perusahaan yang dikenal di Pekalongan karena menghasilkan batik dan fashion lokal, telah mencapai kesuksesan sebagai brand mode lokal yang populer setelah menggunakan fasilitas pinjaman Kredit Usaha Rakyat (KUR) dari BRI. Afida, pemilik Zialova Batik, memulai bisnisnya sebagai reseller ketika masih menjadi penjahit rumahan, Afida merasa bahwa penjualan online belum begitu ramai. Oleh karena itu, ia memutuskan untuk membuka toko online di pasar untuk menjangkau pasar yang lebih luas.
Zialova Batik menawarkan beragam produk yang sesuai dengan kebutuhan dan minat masyarakat, termasuk mukena, daster, gamis, baju koko, dan sarung khusus untuk bulan Ramadhan. Produk-produk dari Zialova Batik telah berhasil dipasarkan ke berbagai kota di Indonesia. Afida juga telah menceritakan bahwa perusahaan tersebut telah berhasil memperoleh pinjaman KUR dari BRI senilai Rp59,96 triliun yang membuat mereka lebih mudah untuk meraih kesuksesan di industri fashion lokal.
BRI sebagai salah satu lembaga keuangan terkemuka di Indonesia berhasil menyalurkan KUR senilai Rp59,96 triliun kepada 1,2 juta debitur selama Januari hingga April 2024. Meskipun angka tersebut setara dengan 36 persen dari target penyaluran KUR yang telah ditetapkan pemerintah sebesar Rp165 triliun, namun hal ini tetap menjadi pencapaian yang patut diapresiasi. Pinjaman KUR dari BRI telah membantu banyak pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah seperti Zialova Batik untuk mengembangkan bisnis mereka dan menciptakan lapangan kerja baru.
Afida sebagai pemilik Zialova Batik, merupakan salah satu contoh pengusaha sukses yang mampu mengubah keadaan dari seorang reseller menjadi salah satu produsen batik dan fashion lokal ternama di Pekalongan. Melalui kisah perjalanan bisnisnya, Afida telah membuktikan bahwa dengan kemauan keras dan kesempatan yang diberikan oleh lembaga keuangan seperti BRI melalui program KUR, siapa pun dapat meraih kesuksesan di dunia bisnis. Afida juga menjadi contoh inspiratif bagi wanita-wanita Indonesia lainnya untuk terus berani bermimpi dan mengembangkan potensi mereka di dunia bisnis.
Penggunaan pinjaman KUR juga harus dilakukan dengan manajemen keuangan yang baik agar bisnis dapat berkembang secara berkelanjutan. Beberapa tantangan yang mungkin dihadapi oleh pemilik usaha seperti Afida adalah persaingan yang semakin ketat di industri fashion lokal, perubahan tren pasar yang cepat, serta risiko-risiko bisnis lainnya. Oleh karena itu, penting bagi para pengusaha untuk terus meningkatkan kualitas produk, layanan, dan memperkuat branding perusahaan agar tetap relevan dan diminati oleh konsumen.
Kisah sukses Zialova Batik sebagai salah satu produsen batik dan fashion lokal yang berhasil memanfaatkan pinjaman KUR dari BRI menunjukkan betapa pentingnya peran lembaga keuangan dalam mendukung perkembangan usaha mikro, kecil, dan menengah di Indonesia. Dengan komitmen, kerja keras, dan dukungan yang tepat, setiap pengusaha memiliki potensi untuk meraih kesuksesan seperti yang telah dicapai oleh Afida dan Zialova Batik.