Bukan Sekadar Angka: Kelas Menengah Miskin dan Efeknya pada Ekonomi Indonesia

Bukan Sekadar Angka: Kelas Menengah Miskin dan Efeknya pada Ekonomi Indonesia

Kelas menengah di Indonesia sedang mengalami penurunan level menjadi kelas menengah bawah atau aspiring middle class (AMC). Padahal, peran kelompok kelas menengah sangat penting bagi pertumbuhan ekonomi negara ini. Menurut Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Tauhid Ahmad, fenomena kelas menengah yang menjadi miskin memiliki dampak yang signifikan terhadap ekonomi Indonesia. Oleh karena itu, diperlukan intervensi dari pemerintah untuk mengatasi masalah ini.

Salah satu dampak dari penurunan kelas menengah adalah stagnasi pertumbuhan ekonomi akibat tekanan dan penurunan daya beli atau konsumsi dari kelompok ini. Tauhid mengatakan bahwa penurunan konsumsi akan berdampak langsung pada pertumbuhan ekonomi, yang akan menjadi terbatas. Oleh karena itu, pemerintah perlu melakukan berbagai langkah untuk mencegah penurunan jumlah kelas menengah dan memperbesar kembali kelompok ini.

Tauhid menyarankan agar pemerintah fokus pada antisipasi dan penanganan inflasi pangan, penguatan investasi, peningkatan produktivitas pekerja, pengupahan yang layak, serta perbaikan sistem jaminan sosial. Salah satu faktor utama yang menyebabkan penurunan kelas menengah adalah inflasi pangan yang tinggi, yang membuat daya beli mereka menurun.

Investasi juga berperan penting dalam meningkatkan jumlah kelas menengah. Data dari Kementerian Investasi menunjukkan bahwa realisasi investasi sepanjang tahun 2023 mencapai angka yang cukup tinggi, dengan penyerapan tenaga kerja yang signifikan. Peningkatan investasi dapat membantu dalam meningkatkan produktivitas kelas menengah dan menciptakan lapangan kerja baru.

Pemerintah juga perlu memperkuat sektor industri sebagai tulang punggung ekonomi nasional. Banyak pekerja formal bergantung pada sektor industri, sehingga memperbaiki sektor ini dapat membantu meningkatkan kondisi ekonomi kelas menengah. Perbaikan sistem pengupahan juga penting, karena kesenjangan upah antara pusat dan daerah dapat mempengaruhi tingkat konsumsi kelas menengah.

Dengan adanya intervensi yang tepat dari pemerintah, diharapkan jumlah kelas menengah di Indonesia dapat bertahan dan bahkan membesar kembali. Langkah-langkah seperti penanganan inflasi pangan, penguatan investasi, peningkatan produktivitas, perbaikan sistem pengupahan, dan pemulihan sektor industri dapat membantu dalam meningkatkan kondisi ekonomi kelas menengah. Dengan demikian, pertumbuhan ekonomi nasional juga dapat terdongkrak.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *